Sabtu, 21 Maret 2015

Sistem Ekonomi Campuran Lebih Tepat untuk Digunakan

Topik : Sistem Perekonomian Indonesia

Sistem perekonomian campuran merupakan perpaduan dari sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini mengambil jalan tengah antara kebebasan dan pengendalian. Sistem ekonomi campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari antara kedua sistemekonomi tersebut. Diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak Negara yang memilih sistem ekonomi campuran ini.

Indonesia Lebih Tepat Anut Sistem Ekonomi Campuran
29 Mei 2009

Banda Aceh ( Berita ) : Pakar ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Ali Yamin menilai Indonesia lebih tepat menganut sistem ekonomi campuran, yakni sosialis dan liberal yang selama ini telah berjalan.
“Saya menilai Indonesia lebih tepat melaksanakan ekonomi campuran atau yang dikenal pada era orde baru dengan sistem ekonomi Pancasila,” katanya di Banda Aceh, Jumat [29/05] , menanggapi pro kontra neoliberalisme dan ekonomi kerakyatan.
Indonesia tidak bisa lepas dari sistem ekonomi liberal, karena perekonomian negara ini masih bergantung pada Amerika Serikat. Sebagai contoh ketika krisis ekonomi global melanda dunia, khususnya Amerika Serikat, ekspor tekstil Indonesia macet total. “Ini menandakan, kita masih sangat tergantung dengan Amerika, sehingga mau tidak mau pelaku ekonomi kita menganut liberal,” katanya.
Namun, sistem ekonomi liberal tidak bisa 100 persen diterapkan, karena sebagai negara berkembang campur tangan pemerintah masih diperlukan, katanya.
Ia menyatakan, ekonomi liberal atau yang sekarang populer neoliberal tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan, sementara di negara ini penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan masih tinggi.
“Jadi, pertumbuhan ekonomi pada sistem liberal hanya bisa dirasakan oleh dua kelompok tersebut, padahal perekonomian harus dirasakan semua lapisan masyarakat,” katanya.
Oleh karenanya, siapapun yang akan menjadi presiden mendatang, maka sistem ekonomi yang akan diterapkan di Indonesia adalah ekonomi Pancasila atau campuran, dimana peran pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mebangun ekonomi kerakyatan.
Menyinggung program ekonomi tiga pasangan calon presiden dan wapres mendatang, Ali Yamin menyatakan, program ekonomi pasangan Jusuf Kalla-Wiranto masih realistis dibandingkan dua pasangan lainnya.
Konsep ekonomi JK-Win lebih mengutamakan sektor riel, sehingga perekonomian Indonesia akan lebih cepat berkembang.
“Jadi slogan pasangan JK-Win ‘lebih cepat lebih baik’ sangat tepat dengan konsep ekonominya yang mengutamakan sektor riel, sehingga mereka mematokan pertumbuhan ekonomi mencapai 6-7 persen,” ujarnya.
Sementara, konsep ekonomi pasangan SBY-Boediono, menurut Ali Yamin, akan tetap menerapkan sistem ekonomi sebelumnya atau yang sudah berjalan selama ini.
Menanggapi konsep neoliberalisme yang disebut-sebut dianut Boediono, ia menyatakan, sebagai negara berkembang sulit rasanya menerapkan eknomi liberal, karena Indonesia masih memerlukan campur tangan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat (ant).
Sumber : beritasore.com
Menanggapi bacaan diatas masih menyinggung sistem ekonomi liberal yang dikatakan hanya menguntungkan dua golongan yaitu pemilik modal dan perbankan, sedangkan di negara ini penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan masih sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi secara liberal hanya bisa dirasakan oleh dua kelompok tersebut, padahal perekonomian seharusnya bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Negara Indonesia dinilai kurang cocok untuk menggunakan sistem perekonomian liberal. Oleh karena itu menggunakan sistem perekonomian campuran menurut para ahli dinilai sangatlah tepat.
Dari bacaan diatas solusi yang dapat diberikan adalah sebaiknya di negara ini menggunakan sistem perekonomian campuran, karena dinilai lebih cocok untuk negara yang memiliki penduduk dibawah garis kemiskinan masih sangat tinggi. Peran pemerintah dalam mengawasi perkembangan perekonomian yang berjalan dinegara ini juga sangat diperlukan agar terciptanya kesejahteraan didalam kehidupan masyarakat. Dan pemerintah harus bisa adil dan jeli dalam menindak para pelaku kegiatan ekonomi yang berbuat curang serta kurang bertanggung jawab, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Daftar Pustaka :
Pasaribu Rowland Bismark Fernando. 2012. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma, Kenari.
http://www.beritasore.com/2009/05/29/indonesia-lebih-tepat-anut-sistem-ekonomi-campuran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar