Topik
: Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau yang biasa disebut APBN adalah suatu
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN ini merupakan rencana kerja pemerintahan
Negara dalam rangka meningkatkan hasil-hasil pembangunan secara
berkesinambungan serta melaksanakan desentralisasi fiskal.
Meski
APBN Defisit, Menkeu Takkan Rem Belanja
Rabu,
29 April 2015
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
mengatakan takkan mengerem belanja negara. Meski akibatnya akan terjadi defisit
anggaran belanja negara. "Potensi pertumbuhan Indonesia masih
tinggi," ujar Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 29 April 2015.
Karena itu, sudah sewajarnya belanja negara digenjot.
Defisit anggaran, kata dia, menjadi barang haram bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau Jepang. Sebab, peluang pertumbuhan negara-negara maju sudah tertutup. Namun, menurut Bambang, sudah menjadi kewajibannya untuk mengendalikan nilai defisit anggaran belanja negara.
Defisit anggaran akan diupayakan stabil pada angka 1,9 persen dari APBN. Alokasi dana negara juga akan dilakukan secara selektif pada sektor prioritas dan berkelanjutan serta bermanfaat panjang seperti infrastruktur dasar.
"Jadi yang paling penting adalah menjaga defisit tak terlalu besar hingga harus memperbanyak berutang," kata Bambang. Yunani, ujar dia, adalah contoh negara yang kurang berhati-hati terhadap defisit anggarannya.
Defisit yang tinggi membuat Yunani royal berutang ke luar negeri dengan menjual surat negara. Namun, ketika perekonomian tiba-tiba jatuh, surat utang negara menjadi tak berharga. "Negara jadi bangkrut," tuturnya.
Defisit anggaran, kata dia, menjadi barang haram bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau Jepang. Sebab, peluang pertumbuhan negara-negara maju sudah tertutup. Namun, menurut Bambang, sudah menjadi kewajibannya untuk mengendalikan nilai defisit anggaran belanja negara.
Defisit anggaran akan diupayakan stabil pada angka 1,9 persen dari APBN. Alokasi dana negara juga akan dilakukan secara selektif pada sektor prioritas dan berkelanjutan serta bermanfaat panjang seperti infrastruktur dasar.
"Jadi yang paling penting adalah menjaga defisit tak terlalu besar hingga harus memperbanyak berutang," kata Bambang. Yunani, ujar dia, adalah contoh negara yang kurang berhati-hati terhadap defisit anggarannya.
Defisit yang tinggi membuat Yunani royal berutang ke luar negeri dengan menjual surat negara. Namun, ketika perekonomian tiba-tiba jatuh, surat utang negara menjadi tak berharga. "Negara jadi bangkrut," tuturnya.
Sumber : tempo.co
Menanggapi
bacaan diatas dikatakan bahwa pemerintah tidak akan mengererm atau mengurangi
pembelanjaan Negara meskipun akan terjadi defisit anggaran belanja Negara. “Potensi
Pertumbuhan Negara Indonesia masih tinggi” oleh karena itu pembelanjaan Negara harus
digenjot guna mencukupi setiap kebutuhan Negara ini. Tetapi pemerintah juga
harus tetap bisa mengontrol pembelanjaan Negara agar defisit Negara tidak
semakin besar yang dapat mengakibatkan banyaknya hutang Negara yang tentu saja
akan membuat Negara ini terbebani.
Dari
bacaan diatas solusi yang dapat diberikan adalah dengan tetap mengontrol
pembelanjaan atau pengeluaran Negara sehingga anggaran yang akan dikeluarkan
bisa tetap dikontrol dan diminimalisir. Dan juga pemerintah harus bisa cermat
dalam menentukan anggaran mana saja yang harus segera dikeluarkan dan anggaran
mana saja yang belum waktunya untuk dikeluarkan. Agar dapat menunjang dan
meningkatkan pembangunan Negara dalam berbagai aspek. seperti infrastruktur,
program sosial, ketahanan pangan, dan lain sebagainya yang perlu untuk
ditingkatkan demi terciptanya kesejahteraan khususnya di Negara ini.
Daftar Pustaka :
http://xondis.blogspot.com/2014/06/pengertian-fungsi-tujuan-apbn-dan-apbd.html
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2013/02/08-anggaran-pendapatan-dan-belanja-
negara.pdf
http://www.tempo.co/read/news/2015/04/29/090662148/Meski-APBN-Defisit-Menkeu-Takkan-Rem-Belanja