Karakter adalah sebuah kata yang tidak ada
artinya jika tidak dihubungkan dengan manusia. Karakter manusia itu
adalah turunan (hereditas), sebagian lain lagi mengatakan lingkunganlah yang membentuk Karakter Kepribadian seseorang. Tapi yang paling penting
untuk diperhatikan adalah bahwa kebiasaan manusia setiap hari itulah
yang akan membentuk Karakter seorang manusia.
Berikut ini beberapa aspek Kepribadian manusia
yang perlu dibiasakan sejak dini pada anak atau pelajar sehingga dapat
membentuk satu Kepribadian yang tangguh dan mandiri di waktu yang
akan datang.
1.
Responsility
Dalam bahasa Indonesia berarti tanggung
jawab. Tanggung jawab ini adalah keberanian
menerima tugas, komitmen menjalankan, ketahanan mental selama menjalankan, dan
keterbukaan untuk menerima konsekuensi positif dan negatif. Setiap orang
diharapkan memiliki sikap bertanggung jawab dalam menjalankan suatu tugas
ataupun pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang dikatakan bertanggung
jawab adalah jika orang itu memiliki kesediaan untuk menerima, memiliki
komitmen untuk menjalankan tugas tersebut sampai tuntas dan mengevaluasi serta
menerima hasilnya baik positif maupun negatif. Contoh, tanggung jawab seorang
pelajar yaitu untuk belajar. Seorang pelajar harus melaksanakan tugasnya untuk
belajar tanpa adanya rasa paksaan. Semuanya itu juga demi masa depan ia kelak.
2.
Self-Respect
Dalam bahasa Indonesia berarti Penghargaan
terhadap diri sendiri. Penghargaan terhadap diri sendiri mungkin dianggap lucu
oleh sebagian orang. Karena biasanya penghargaan itu kita berikan atau utarakan
kepada orang lain. Bahkan ada orang yang beranggapan jika penghargaan terhadap
diri sendiri adalah bentuk pemujaan diri. Terlepas dari hal itu penghargaan
terhadap diri sendiri juga sangatlah penting karena itulah dasar dari
menghargai orang lain. Penghargaan terhadap diri
sendiri berarti berpikir positip, bersikap positip dan menerima diri sendiri
sebagaimana adanya. Dengan berpikir positip terhadap diri, orang dapat
menemukan potensi dan bakat yang terpendam di dalamnya. Lalu dengan menerima
hal-hal positif dan negatif yang ia
miliki, maka ia merasa aman dengan dirinya sendiri, dan akhirnya ia dapat
tampil dengan penuh percaya diri.
3.
Doing
the right thing
Dalam bahasa Indonesia
berati melakukan hal-hal baik. Melakukan hal-hal baik merupakan aspek
kepribadian yang perlu dibiasakan sejak dini. Kebiasaan baik ini dibentuk
dengan latihan. Dan latihan melakukan hal-hal baik ini bisa terjadi di sekolah
ataupun di rumah. Latihan di rumah akan didampingi orangtua, sedangkan di
sekolah akan didampingi oleh guru. Orangtua dan guru hadir sebagai pendamping
sekaligus motivator sehingga anak akan terus bersemangat melakukan hal-hal baik
itu.
4.
Respecting
Others
Dalam bahasa Indonesia berarti menghargai
orang lain. Setiap orang tua menginginkan anaknya memiliki sikap/kebiasaan
menghargai orang lain. Sikap ini bukan hanya harapan dari orang tua saja,
tetapi juga merupakan harapan dari setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat.
Contohnya, ketika seorang anak berada di rumah bersama orangtuanya, hampir seluruh
keinginan dan permintaanya dituruti oleh orang tua. Hal ini berbeda jika ketika
ia berada di sekolah. Ia akan menghadapi tantangan baru yaitu teman-temannya yg
memiliki keinginan dan kemauan sendiri yang berbeda-beda. Di sini anak perlu didampingi oleh orang tua. Ia juga
perlu menahan diri, memberi kesempatan kepada teman lain, menerima pendapat dan
keinginan teman lain, serta berani untuk menerima kekalahan. Sikap-sikap lain
yang perlu dikembangkan untuk mendukung aspek ini adalah kesabaran, menerima
orang lain, mendengarkan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain.
5.
Preventing Conflicts & Violence
Dalam bahasa Indonesia berarti mencegah konflik dan
kekerasan. Konflik dan kekerasan sangat identik dengan anak muda atau
para remaja. Tentu saja karena pada saat ini anak muda sangat mudah terpengaruh
atau diberi hasutan oleh lingkungan ataupun dari pihak-pihak tertentu. Oleh
karena itu peranan dan pengawasan dari orang tua sangatlah diperlukan agar
supaya sang anak tidak salah jalan atau salah arah dalam pergaulan dan
kehidupannya. Upaya membuat preventing
terhadap konflik dan kekerasan antar pelajar adalah dengan memberikan beban
pekerjaan rumah yang banyak sehingga ia sibuk dan hanya berpikir tentang tugas
belajarnya, atau juga dengan memberikan kursus-kursus ketrampilan lain sesuai
dengan bakat dan talenta yang dimilikinya. Selain itu anak juga perlu pandai
memilih kegiatan yang tidak cenderung pada konflik dan kekerasan.
6.
Say No Alcohol and Drugs
Dalam bahasa Indonesia berarti Katakan Tidak
untuk Alkohol dan Narkoba. Banyak orangtua
selalu cemas dan dengan ketat memantau keberadaan anaknya supaya tidak sampai
terjebak ke dalam kebiasan buruk di atas. Sangat mudah mengatakan tidak
tetapi sangat sulit untuk tidak terpengaruh, semua itu tergantung dari pribadi
orang itu sendiri. Peranan orang tua dan pihak-pihak terkait juga sangat diperlukan dalam mengawasi sang
anak. Jika orang tua lalai maka sangat mungkin anaknya tersebut akan ikut
terjebak kedalam hal yang sangat merugikan masa mudanya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar