Selasa, 18 November 2014

Karakter adalah sebuah kata yang tidak ada artinya jika tidak dihubungkan dengan manusia. Karakter manusia itu adalah turunan (hereditas), sebagian lain lagi mengatakan lingkunganlah yang membentuk Karakter Kepribadian seseorang. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa kebiasaan  manusia setiap hari itulah yang akan membentuk Karakter seorang manusia.
Berikut ini beberapa aspek Kepribadian manusia yang perlu dibiasakan sejak dini pada anak atau pelajar sehingga dapat membentuk satu Kepribadian yang tangguh dan mandiri di waktu yang akan datang.

1.     Responsility
Dalam bahasa Indonesia berarti tanggung jawab. Tanggung jawab ini adalah keberanian menerima tugas, komitmen menjalankan, ketahanan mental selama menjalankan, dan keterbukaan untuk menerima konsekuensi positif dan negatif. Setiap orang diharapkan memiliki sikap bertanggung jawab dalam menjalankan suatu tugas ataupun pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang dikatakan bertanggung jawab adalah jika orang itu memiliki kesediaan untuk menerima, memiliki komitmen untuk menjalankan tugas tersebut sampai tuntas dan mengevaluasi serta menerima hasilnya baik positif maupun negatif. Contoh, tanggung jawab seorang pelajar yaitu untuk belajar. Seorang pelajar harus melaksanakan tugasnya untuk belajar tanpa adanya rasa paksaan. Semuanya itu juga demi masa depan ia kelak.

2.     Self-Respect
Dalam bahasa Indonesia berarti Penghargaan terhadap diri sendiri. Penghargaan terhadap diri sendiri mungkin dianggap lucu oleh sebagian orang. Karena biasanya penghargaan itu kita berikan atau utarakan kepada orang lain. Bahkan ada orang yang beranggapan jika penghargaan terhadap diri sendiri adalah bentuk pemujaan diri. Terlepas dari hal itu penghargaan terhadap diri sendiri juga sangatlah penting karena itulah dasar dari menghargai orang lain. Penghargaan terhadap diri sendiri berarti berpikir positip, bersikap positip dan menerima diri sendiri sebagaimana adanya. Dengan berpikir positip terhadap diri, orang dapat menemukan potensi dan bakat yang terpendam di dalamnya. Lalu dengan menerima hal-hal positif dan negatif  yang ia miliki, maka ia merasa aman dengan dirinya sendiri, dan akhirnya ia dapat tampil dengan penuh percaya diri.

3.     Doing the right thing
Dalam bahasa Indonesia berati melakukan hal-hal baik. Melakukan hal-hal baik merupakan aspek kepribadian yang perlu dibiasakan sejak dini. Kebiasaan baik ini dibentuk dengan latihan. Dan latihan melakukan hal-hal baik ini bisa terjadi di sekolah ataupun di rumah. Latihan di rumah akan didampingi orangtua, sedangkan di sekolah akan didampingi oleh guru. Orangtua dan guru hadir sebagai pendamping sekaligus motivator sehingga anak akan terus bersemangat melakukan hal-hal baik itu.

4.     Respecting Others
Dalam bahasa Indonesia berarti menghargai orang lain. Setiap orang tua menginginkan anaknya memiliki sikap/kebiasaan menghargai orang lain. Sikap ini bukan hanya harapan dari orang tua saja, tetapi juga merupakan harapan dari setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya, ketika seorang anak berada di rumah bersama orangtuanya, hampir seluruh keinginan dan permintaanya dituruti oleh orang tua. Hal ini berbeda jika ketika ia berada di sekolah. Ia akan menghadapi tantangan baru yaitu teman-temannya yg memiliki keinginan dan kemauan sendiri yang berbeda-beda. Di sini anak perlu didampingi oleh orang tua. Ia juga perlu menahan diri, memberi kesempatan kepada teman lain, menerima pendapat dan keinginan teman lain, serta berani untuk menerima kekalahan. Sikap-sikap lain yang perlu dikembangkan untuk mendukung aspek ini adalah kesabaran, menerima orang lain, mendengarkan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain.

5.     Preventing Conflicts & Violence
Dalam bahasa Indonesia berarti mencegah konflik dan kekerasan. Konflik dan kekerasan sangat identik dengan anak muda atau para remaja. Tentu saja karena pada saat ini anak muda sangat mudah terpengaruh atau diberi hasutan oleh lingkungan ataupun dari pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu peranan dan pengawasan dari orang tua sangatlah diperlukan agar supaya sang anak tidak salah jalan atau salah arah dalam pergaulan dan kehidupannya. Upaya membuat preventing terhadap konflik dan kekerasan antar pelajar adalah dengan memberikan beban pekerjaan rumah yang banyak sehingga ia sibuk dan hanya berpikir tentang tugas belajarnya, atau juga dengan memberikan kursus-kursus ketrampilan lain sesuai dengan bakat dan talenta yang dimilikinya. Selain itu anak juga perlu pandai memilih kegiatan yang tidak cenderung pada konflik dan kekerasan.

6.     Say No Alcohol and Drugs

Dalam bahasa Indonesia berarti Katakan Tidak untuk Alkohol dan Narkoba. Banyak orangtua selalu cemas dan dengan ketat memantau keberadaan anaknya supaya tidak sampai terjebak ke dalam kebiasan buruk di atas. Sangat mudah mengatakan tidak tetapi sangat sulit untuk tidak terpengaruh, semua itu tergantung dari pribadi orang itu sendiri. Peranan orang tua dan pihak-pihak terkait  juga sangat diperlukan dalam mengawasi sang anak. Jika orang tua lalai maka sangat mungkin anaknya tersebut akan ikut terjebak kedalam hal yang sangat merugikan masa mudanya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar